Minggu, 03 Mei 2015

LAPORAN KKN BALAIREJO (STAIN JURAISIWO METRO)


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Pengertian
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan oleh STAIN Jurai Siwo Metro merupakan berbasis PAR (Participatory Action Resarch). KKN berbasis PAR merupakan suatu kegiatan perkuliahan kurikuler Mahasiswa yang bertujuan untuk pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Disamping itu PAR adalah suatu metode baru yang diterapkan, dimana mahasiswa akan ikut berperan serta ikut serta, saling memahami, menganalisa dan melakukan tindakan bersama-sama dengan masyarakat.
Melalui berbagai program yang telah direncanakan, KKN ini memiliki design yang lebih bersifat praktis interdisipliner sebagai salah satu langkah pendidikan keterampilan bermasy arakat untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Sehingga Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan praktek penerapan ilmu yang bersifat interdisipliner dan dikembangkan oleh seluruh jurusan atau program studi sebagai bagian dari program pendidikan STAIN Jurai Siwo Metro secara keseluruhan.
B.     Latar Belakang
Sebagai salah satu perguruan tinggi yang ada di Indonesia, STAIN memiliki tujuan dalam hal memajukan sumber daya manusia, yang kemudian akan dikembangkan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga STAIN akan menjadi salah satu perguruan tinggi yang berkontribusi kepada bangsa dan negara. Dengan menciptakan SDM-SDM yang handal dan berdedikasi dalam bidangnya dan dalam ruang lingkup kemasyarakatan.
Selain itu, KKN juga merupakan suatu upaya sebuah institusi pendidikan, seperti STAIN Jurai Siwo Metro untuk menggerakkan mahasiswa-mahasiswanya agar dapat mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru yang berasal dari kearifan lokal masyarakat desa.
Dan diharapkan mahasiswa dapat mentransformasikan semua yang telah didapatkan di bangku kuliah kepada masyarakat, tentu ilmu-ilmu yang dapat diterima pola pikir masyarakat.
Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) ini wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa sebelum menyelesaikan studi di STAIN Jurai Siwo Metro. Penyelenggaraan KKN ini dilakukan oleh pusat penelitian dan pengabdian pada masyarakat atau P3M STAIN Jurai Siwo Metro. Untuk mempersiapkan calon sarjana yang lebih menghayati dan memahami kompleksitas permasalahan yang langsung dihadapi masyarakat dan memperluas wawasan pemikiran serta belajar menanggulangi permasalahan secara praktis dan terpadu.
Serta untuk mengembangkan pengetahuan agama, sikap dan keterampilan mahasiswa melalui penerapan  ilmu agama Islam, teknologi dan seni yang bernafaskan Islam secara langsung di masyarakat dan membantu pemerintah dalam mempercepat proses pembangunan masyarakat yang berkelanjutan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang sosial keagamaan.
C.   Manfaat dan Kegunaan
Dengan pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, pemerintah, mahasiswa dan juga bagi lembaga STAIN Jurai Siwo Metro.
1.    Bagi Masyarakat
Dengan adanya kuliah kerja nyata (KKN) masyarakat akan memperoleh  bantuan tenaga pikiran dan bimbingan keagamaan, serta untuk meningkatkan cara berpikir pengetahuan dan motivasi, sehingga dapat menumbuhkan potensi sumber daya masyarakat dan selanjutnya berkembang secara mandiri.
2.    Bagi Pemerintah
Membantu mempercepat proses pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah antara lain dalam meningkatkan sumber dan manusia (SDM).
3.    Bagi Mahasiswa
Mendewasakan cara berpikir, bersikap dan bertindak serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan pengkajian, perumusan dan pemecahan masalah secara praktis dan terpadu. Selain itu, dengan pelaksanakan KKN ini diharapkan mampu melatih dan membiasakan mahasiswa dan menyelesaikan permasalahan melalui kerja sama antar bidang keahlian.
4.     Bagi STAIN Jurai Siwo Metro
Meningkatkan partisipasi dan peranan STAIN Jurai Siwo Metro dalam melaksanakan pembangunan di bidang keagamaan. Dan dalam rangka menggerakkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan memperoleh masukan dari masyarakat pedesaan.










BAB II
GAMBARAN KAMPUNG
A. KONDISI KAMPUNG
2.1. SEJARAH KAMPUNG
Pada zaman dahulu Kampung Balairejo adalah hutan belantara, menurut cerita kepala tebang Kampung ini berasal dari rentetan Kampung Bandung Baru yang dikepalai oleh Bapak Kamitua Dayat, Suhuda, Saiman yang merambat kearah barat berdirinya Kampung Sinar Laksana. Dari Sinar Marga dikepalai oleh Bapak Kamitua Amran (suku Lampung) merambat kea rah Barat dan utara berdirilah Kampung Sidoharjo, dari sebelah timur rambatan dari Kampung Adiluwih yang dikepalai oleh Bapak Kamitua Wiryo berdirilah Kampung Adiretno dari wilayah barat adalah dari Sribasuki yang dikepalai oleh Bapak kamitua Syarip masuk kearah timur berdirilah Kampung Balairejo, dari kesemuanya itu mulai masuk kebeberapa penjuru tahun 1953, tanah Balairejo dulunya tanah konsensi (Komentar Kepala Tebang Bapak Saiman) artinya bisa dijadikan Kampung bisa juga dijadikan perkebunan, makanya dijanjikan oleh bapak kepala Negeri Padang Ratu (Bapak Kasim) jangka waktu 3 tahun tidak bisa menjadi Kampung akan dijadikan perkebunan rambatan dari Bekri, maka gabung-gabung dari beberapa penjuru tersebut diatas, pada tanggal 1 Januari 1960 berdirilah Kampung Balairejo yang dikepalai oleh Bapak Saiman (lahir pada tahun 1922). Berturut Kepala Kampung di Desa Raanan Baru sebagai berikut
Tabel. 1
NO
NAMA KEPALA KAMPUNG
TAHUN MEMERINTAH
1
SAIMAN
1960 s/d 1972
2
CECEP SAHRONI
1973 s/d 1979
3
KERTA SUMATRA
1980 s/d 1986
4
HAYAT SANUSI
1987 s/d 1997
5
SUMARJA
1997 s/d 1998
6
SUYATNO
1998 s/d 2005
7
SUYATNO
2006 s/d 2013

2.2. DEMOGRAFI
a.       Batas Wilayah Kampung
Letak Geografi Kampung Balairejo, terletak diantara:
Sebelah utara       : Kampung Balairejo
Sebelah selatan    : Kampung Bandung Baru
Sebelah barat       : Kampung Sri Basuki
Sebelah timur      : Pekon Adiluwih
b.      Luas Wilayah Kampung
1.      Pemukiman                       : 32,5 ha
2.      Pertanian sawah                : 211 ha
3.      Ladang/Tegalan                : 320 ha
4.      Sekolah                             : 1,5 ha
5.      Lapangan sepak bola         : 2 ha
c.       Orbitasi
1.      Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat                   : 5 KM
2.      Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamtan            : 0,5 jam
3.      Jarak ke ibu kota kabupaten                                  : 50 KM
4.      Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten           : 1,5 jam
d.      Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
1.      Kepala Keluarga   : 1.066 KK
2.      Laki-laki                : 2.039 orang
3.      Perempuan                        : 1.969 orang


2.3. KEADAAN SOSIAL
a)      Pendidikan
1.      SD/MI                   : 374 orang
2.      SLTP/MTS            : 211 orang
3.      SLTA/MA             : 120 orang
4.      S1/Diploma           : 15 orang
5.      Putus sekolah        : 235 orang
6.      Buta huruf             : 115 orang
b)      Lembaga Pendidikan
1.      Gedung TK/PAUD           : 2 buah/ lokasi di dusun I dan V.
2.      SD/MI                               : 3 buah/lokasi di dusun I, III dan V.
c)      Kesehatan
a.       Kematian bayi
1.      Jumlah bayi lahir pada tahun ini         : 18 orang.
2.      Jumlah bayi meninggal tahun ini         : 1 orang.
b.      Kematian ibu melahirkan
1.      Jumlah ibu melahirkan tahun ini                     : 18 orang.
2.      Jumlah ibu melahirkan meninggal tahun ini    : 0 orang.
c.       Cakupan imunisasi
1.      Cakupan imunisasi polio 3      : 80 orang.
2.      Cakupan imunisasi DPT-1      : 60 orang.
3.      Cakupan imunisasi cacar         : 70 orang.
d.      Gizi balita
1.      Jumlah balita               : 210 orang
2.      Balita gizi buruk          : 3 orang
3.      Balita gizi baik            : 189 orang
4.      Balita gizi kurang        : 18 orang

e.       Pemenuhan air bersih
1.      Penggunaan sumur galian                   : 820 KK
2.      Penggunaan sumur pompa                  : 70 KK
3.      Penggunaan air sungai                        : 50 KK
d)   Keagamaan
1.      Data keagamaan Kampung Balairejo tahun 2012
Jumlah pemeluk:
·         Islam         : 3.858 orang
·         Katolik      : 130 orang
·         Kristen      : 60 orang
·         Hindu        : 0 orang
·         Budha       : 0 orang
2.      Data tempat ibadah
·         Masjid       : 4 buah
·         Mushola    : 20 buah
·         Gereja        : 2 buah
·         Pura           : 0 buah
·         Vihara       : 0 buah

2.4.  KEADAAN EKONOMI
a). Pertanian
Jenis Tanaman:
1.      Padi sawah      : 264 ha
2.      Jagung             : 260 ha
3.      Palawija           : 131 ha
4.      Kakao/coklat   : 152 ha
5.      Sawit               : 35 ha
6.      Karet               : 15 ha
7.      Kelapa             : 60 ha
8.      Kopi                : 5 ha
9.      Singkong         : 140 ha
b). Peternakan
      Jenis Ternak:
1.      Kambing   : 1.776 ekor
2.      Sapi           : 700 ekor
3.      Kerbau      : 15 ekor
4.      Ayam        : 3.552 ekor
5.      Itik                        : 1.180 ekor
c). Perikanan
1. Tambak ikan: 3,5 ha
d). Struktur Mata Pencaharian
Jenis Pekerjaan:
1.         Petani                        : 600 orang
2.         Pedagang                  : 30 orang
3.         PNS                          : 15 orang
4.         Tukang                      : 8 orang
5.         Guru                          : 30 orang
6.         Bidan/Perawat          : 3 orang
7.         TNI/Polri                   : 4 orang
8.         Pensiunan                  : 4 orang
9.         Sopir                         : 20 orang
10.     Buruh                        : 160 orang
11.     Jasa Persewaan         : 7 orang
12.     Swasta                      : 40 orang

2.5.       KONDISI PEMERINTAHAN
a)    Lembaga pemerintahan
Jumlah aparat kampung:
1.    Kepala kampung            : 1 orang
2.    Sekretaris kampung       : 1 orang
3.    Perangkat kampung       : 66 orang
4.    BPK                               : 11 orang
b)   Lembaga Kemasyarakatan
Jumlah lembaga kemasyarakatan:
1.    LPM                  : 1
2.    PKK                  : 1
3.    Posyandu           : 1
4.    Pengajian           : 17 kelompok
5.    Arisan                : 4 kelompok
6.    Simpan pinjam   : 5 kelompok
7.    Kelompok Tani : 15 kelompok
8.    Karang Taruna   : 1 kelompok
9.    Risma                 : 4 kelompok
10.     Ormas/LSM    : 3 kelompok
c)    Pembagian Wilayah
Nama Dusun :
1.    Dusun I              : jumlah 4 RT
2.    Dusun II            : jumlah 3 RT
3.    Dusun III           : jumlah 4 RT
4.    Dusun IV           : jumlah 3 RT
5.    Dusun V            : jumlah 3 RT
6.    Dusun VI           : jumlah 3 RT


d)   Struktur Organisasi
Kepala Kampung
Suyatno
Table. 2


Sekretaris Kampung
Bahrul Alam
Kaur Pemerintahan
Bahrul Alam

Kaur Pemerintahan
Bahrul Alam

Kaur Pemerintahan
Bahrul Alam

Kaur Pemerintahan
Bahrul Alam

Kaur Pemerintahan
Bahrul Alam

 











                                                                                                                                                                                                               
Kadus VII
Warno

Kadus VI
Sanusi

Kadus V
Herman

Kadus IV
Jaja Wijaya

Kadus III
Supadi

Kadus II
Sutopo

Kadus I
Soeh

                                                                                                                 



2.6.  VISI dan MISI
Demokratisasi memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dikampung harus mengakomodasi aspirasi dari masyarakat melalui badan permusyawaratan kampong dan lembaga kemasyarakatan yang ada sebagai mitra pemerintah kampong yang mampu mewujudkan peran aktif masyarakat agar masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap perkembangan kehidupan bersama sebagai sesama warga kampong sehingga diharapkan adanya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan kebutuhan masyarakat.
Atas dasar pertimbangan tersebut diatas, maka untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dapat benar-benar mendasarkan pada prinsip keterbukaan dan partisipasi masyarakat sehingga secara bertahap kampung Balairejo dapat mengalami kemajuan. Untuk itu dirumuskan Visi dan Misi.
2.6.1.      Visi Desa
“Mewujudkan Kampung harmonis menjadi kampung mandiri melalui bidang pertanian dan industry kecil”
Rumusan visi tersebut merupakan suatu ungkapan dari suatu niat yang luhur untuk memperbaiki dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di kampung balairejo baik secara individu maupun kelembagaan sehingga 5 (lima) tahun ke depan kampung balairejo mengalami suatu perubahan yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dilihat   dari segi ekonomi dengan dilandasi semangat kebersamaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
2.6.2. Misi
1.    Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan SDM melalui pendidikan formal maupun informal.
2.    Bekerjasama dengan petugas penyuluh lapangan untuk meningkatkan hasil pertanian.
3.    Meningkatkan usaha pertanian
4.    Meningkatkan dan mengelola pendapatan asli kampung
5.    Mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih melalui pelaksanaan Otonomi Daerah


2.7.  KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Program kampung diawali dari musyawarah kampong yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, RT/RW, pemerintah kampong beserta BPK dalam rangka penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada dikampung dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh masyarakat sehingga aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung.
Sebagai wakil dari masyarakat BPK berperan aktif membantu pemerintah kampong dalam menyusun program pembengunan. Pemerintah kampong beserta BPK merumuskan program pembangunan kampung, dalam hal ini menyusun pembangunan apa yang sifatnya mendesak dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun sekala prioritas.
2.7.1. Arah Kebijakan Pembangunan Kampung
a)    Arah pengelolahan pendapatan kampong
-       Pendapatan kampong bersumber dari kas kampong dan dana dari pemerintah
-       Pajak dipungut oleh kepala dusun dibantu oleh perangkat kampong sesuai dengan wilayahnya masing-masing kemudian dikumpulkan dan disetorkan oleh kepala kampong
-         Pendapatan dari tanah kas kampong dan dari pemerintah dikelola oleh bendahara kampong.
b)   Arah pengelolahan belanja kampong
1.    Penghasilan tetap kakam dan perangkat kampong
2.    Tunjangan BPK dan honor RT/RW
3.    Pengadaan barang dan jasa
4.    Pengadaan ATK, inventaris, kantor kampung, dll
5.    Biaya Operasional Pemerintah kampung
6.    Pembangunan sarana dan prasarana, dll

c)    Kebijakan Umum Anggaran
Pemerintah kampong bersama BPK melaksanakan musyawarah guna membahas anggaran yang dibutuhkan selama setahun dengan menggunakan tolak ukur pada tahun-tahun sebelumnya yang kemudian dituangkan dalam APBKam.
2.7.2.      Potensi dan Masalah
a.       Sumber Daya Alam
Potensi yang dilmiliki Kampung Balairejo adalah sumber daya alam yang dimiliki Kampung seperti lahan kosong, sungai, sawah, perkebunan, yang pada saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
b.      Sumber daya manusia
Potensi yang dimiliki Kampung Balairejo adalah tenaga, kader kesehatan, kader pertanian, dan tersedianya SDM yang memadai ini bisa dilihat dari table tingkat pendidikan diatas.
c.       Sumber daya Sosial
Sumber daya sosial yang dimiliki Kampung Balairejo adalah banyaknya lembaga yang ada dimasyarakat seperti LPM, Gapoktan, Kelompok Pengajian, Arisan, Kelompok Simpan Pinjam, Posyandu, Karang Taruna, Risma dan Lain-lain.
d.      Sumber daya ekonomi
Potensi sumber daya ekonomi yang dimiliki Kampung Balairejo adalah adanya lahan-lahan Pertanian, Perkebunan, maupun Peralatan Kerja Seperti Peternakan, perikanan

B.  PERMASALAHAN
Berdasarkan survey yang telah dilakukan, terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, antara lain :
1.      Kegiatan RISMA belum efektif.
2.      Rendahnya kesadaran  masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan hidup.
3.      Belum ada papan nama masjid/mushola sebagai identitas.
4.      Kurangnya kepengurusan RISMA di kampung Balairejo.
5.      Belum adanya ketrampilan yang dapat dijadikan usaha mandiri.
6.      Belum adanya pogjar (kelompok belajar).
7.      Sebagian besar masyarakat masih  banyak yang belum  melaksanakan sholat berjamaah di mushola.
8.      Minimnya tenaga pengajar TPA.
9.      Terbatasnya pengetahuan masyarakat dalam  mengembangkan berbasis islami
10.  Belum adanya lembaga-lembaga syari’ah.

C.      IDENTIFIKASI MASALAH
1.    Bidang Agama Umum
a.       Belum optimalnya pelaksanaan kegiatan RISMA.
b.      Masih ada dusun yang belum aktif menggunakan mushola untuk beribadah.
c.       Kurangnya kajian-kajian islam dalam kegiatan RISMA.
d.      Banyak masyarakat yang kurang perduli dengan pendidikan remaja.
e.       Sedikitnya  partisipasi masyarakat untuk memakmurkan mushola.
2.    Bidang Agama Khusus
a.       Kurang efektifnya pembelajaran, karena minimnya metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran di TPQ.
b.      Kurangnya pemahaman anak tentang Hadits.
c.       Kurangnya tenaga pengajar TPQ serta terbatasnya materi yang diberikan oleh pendidik di TPQ.
d.      Kurang terpusatnya pendidikan TPQ di kampung Balairejo sehingga pengajaran kurang efektif.
3.    Bidang Penunjang
a.       Kurang berkembangnya kesenian budaya islami di masyarakat, khususnya di RISMA.
b.      Banyak masyarakat yang masih kurang peduli tentang kebersihan lingkungan.
c.       Belum adanya kegiatan senam sehat.

















BAB III
PROGRAM KERJA
A.    Bentuk Bentuk Program Kerja
1.   Bidang Agama Umum
a.          Mengadakan kajian – kajian islam dalam kegiatan RISMA
b.         Penyuluhan pentingnya tepat waktu dalam melaksanakan sholat dan sholat berjamaah dimasjid.
c.          Penyuluhan pendidikan keagamaan  terhadap anak usia  remaja.
2. Bidang Agama Khusus
a.       Meningkatkan proses pembelalajaran di TPQ, dengan menerapkan beberapa  metode  pembelajaran(tanya jawab, demontrasi,hafalan dll).
b.      Pengenalan  Hadist- Hadist terhadap anak diTPQ
3.   Bidang penunjang     
a.       Mengadakan latihan kesenian islami ibu-ibu jama’ah pengajian dan risma.
b.      Jum’at bersih
c.       Senam sehat
d.      Belajar Al- berjanji

B.     Tujuan Masing-Masing Program
1.      Bidang Agama Umum
a.       Mengaktifkan kembali risma yang suka timbul tenggelam, dan memotifasi risma dalam melaksanakan kegiatan rutin risma.
b.      Mengaktifkan kembali mushola yang kurang aktif untuk melaksanakan ibadah.
c.       Untuk meningkatkan mutu pendidikan pada  usia  remaja.



2.      Bidang Agama Khusus
a.       Agar proses pembelajaran lebih menyenangkan serta dapat memotifasi anak  dalam belajar.
b.       Agar anak-anak TPQ dapat mengetahui dan mengamalkan hadits-hadits
 yang dipelajari
3.        Bidang Penunjang    
1)      Agar Kesenian Budaya Islam dapat lebih di kenal oleh Masyaraka.
2)      Menciptakan lingkungan kampung yang terawat, indah dan bersih.
3)      Agar budaya al- berjanji dapat berkembang dimasyarakat.

C. Target yang akan dicapai
1. Target Kualitatif
a. Bidang Agama Umum
·        Kegiatan risma dapat aktif kembali
·        Banyak masyarakat yang sholat berjamaah di mushola (mushola menjdi aktif untuk beribadah)
·        Pendidikan remaja bermutu tinggi/remaja dapat meningkatkan pendidikan islami

b. Bidang Agama Khusus.
·        Anak-anak TPQ dapat termotivasi  dan  dapat lebih mamahami materi yang diberikan oleh pendidik
·        anak –anak TPQ  banyak yang hafal hadist.
c. Bidang penunjang
·          Masyarakat banyak mengenal kesenian Islami
·         Masyarakat Paham tentang pentingnya olahraga senam.
2.       Target Kuantitatif
             a.     Bidang Agama Umum
1.      90% risma dapat melaksanakan kajian-kajian islami dalam kegiatan risma.
2.      85 % masyarakat dapat memakmurkan mushola (sholat berjamaah, mengisi kegiatan – kegiatan islami).
3.      85% remaja dapat meningkatkan mutu pendidikan (remaja dapat aktif dalam kegiatan-kegiatan keislaman). 
             b.     Bidang Agama khusus
1.      90 % banyak pendidik yang menggunakan metode dalam pembelajaran di TPQ.
2.      78 % anak-anak TPQ dapat mengusai banyak hadits dan dapat mengamalkanya
              c.      Bidang Penunjang
1.      95% ditiap  pengajian dan risma harus ada kegiatan kesenian islami sebagai kegiatan penunjang.
2.      95%  masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan










BAB IV
MEKANISME PELAKSANAAN

A.    Organisasi Pelaksana
Dalam pelaksanaan program kerja (KKN) dipimpin oleh kepala kampung dan tokoh-tokoh agama dan masyarakat berperan dalam menggerakkan masyarakat dan Risma serta mahasiswa sebagai mediator dan fasilitator pelaksanaan program kerja.
B.     Pihak Yang Diajak Ikut Serta
Dalam pelaksanaan program kerja KKN dilaksanakan oleh kepengurusan desa, Ta’mir masjid, Risma, Karang Taruna, masyarakat dan mahasiswa.
C.    Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan terlampir.
D.    Anggaran dan Sumber Dana
Anggaran dan sumber dana program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) antara lain dari masyarakat, pemerintah dan donatur yang tidak mengikat.








BAB V
PENUTUP

  1. Simpulan
Dari hasil Partisipasi, Aksi dan Riset (PAR) kami selama masa penyusunan program kerja KKN di kampung Balairejo tanggal  6-13 Juli 2012 kami menyimpulkan sebagai berikut :
1.    Bidang Agama
Masyarakat Balairejo secara umum telah melaksanakan syariat agama islam, meskipun secara pemahaman masih jauh dari kesempurnaan. Kurangnya perhatian mereka terhadap sholat jamaah dan sholat jum’at dikarenakan mereka sangat didesak kegiatan ekonomi yang mengharuskan mereka untuk bekerja keras. Kegiatan pemuda karang taruna dan Risma di kampung tersebut mengalami penururnan, hal ini karena perkembangan zaman disamping mempengaruhi budaya juga menuntut para remaja untuk bekerja mencari nafkah. Sedangkan dalam lembaga pendidikan setempat kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat dan aparat setempat.
Perlu dibangkitkan kesadaran masyarakat dan partisipasi dari semua pihak demi masa depan generasi muda sebagai generasi penerus.
2.    Bidang Sosial Ekonomi
Secara umum perekonomian masyarakat Balairejo dikategorikan dalam taraf cukup, mekipun belum mencapai kehidupan yang sejahtera. Mayoritas pencahariannya adalah tani. Sedangkan para pemuda dan pemudinya banyak yang bekerja keluar dari kampungnya hingga keluar negeri. Beberapa faktor yang mempengaruhinya adalah : putus sekolah, tidak adaanya perhatian dari orang tua dan kurangnya pemahaman orang tua tentang pentingnya pendidikan bagi anaknya.

3.    Bidang Administrasi Pemerintahan
Dalam bidang pendidikan masyarakat Balairejo boleh dibilang sudah memenuhi persyaratan pendidikan hingga sembilan tahun akan tetapi masih banyak juga pemuda-pemuda yang putus sekolah. Di kampung Balairejo terdapat 3 SD/ MI, 2 TK/ PAUD
Dalam hal infrastruktur kampung Balairejo masih banyak yang perlu dibenahi, terutama dalam administrasi Kampung, struktur kampung dan peta kampung. Selain itu perlu pemberdayaan aparat kampung untuk lebih memaksimalkan pembangunan kampung. Juga perlu pendidikan dalam bidang politik agar mereka tidak mudah dimanfaatkan oleh pihak lain.
  1. Rekomendasi
1.      Kepada aparat pemerintahan dan warga setempat untuk bekerja sama dalam melakukan program kerja yang direncanakan oleh mahasiswa KKN.
2.      Kepada pemerintah Kabupaten Lamppung Tengah khusunya bagi kepala kampung dan stafnya diharapkan meningkatkan perhatiannya terhadap pendidikan agama yang ada di kampung terutama TPA dan kegiatan keagamaan masyarakat.
3.      Kepada semua masyarakat Balairejo diharapkan menyadari pentingnya pendidikan formal maupun nonformal bagi anak-anaknya.
4.      Kepada para pemuda kampung diharapkan agar tetap tinggal di kampung dan membuka peluang usaha yang baru.
5.      Diharapkan pemuda turut serta mempelajari budaya daerah.
6.      Kepada  seluruh masyarakat kampung Balairejo agar terus menciptakan kehidupan gotong royong, saling menolong, dan membuka forum silaturahmi antar warga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar