BAB I
PENDAHULUAN
A.
Pengertian
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan oleh STAIN Jurai Siwo Metro
merupakan berbasis PAR (Participatory Action Resarch). KKN berbasis PAR
merupakan suatu kegiatan perkuliahan kurikuler Mahasiswa yang bertujuan untuk pengabdian
dan pemberdayaan masyarakat. Disamping itu PAR adalah suatu metode baru yang
diterapkan, dimana mahasiswa akan ikut berperan serta ikut serta, saling
memahami, menganalisa dan melakukan tindakan bersama-sama dengan masyarakat.
Melalui berbagai program yang telah direncanakan, KKN ini memiliki
design yang lebih bersifat praktis interdisipliner sebagai salah satu langkah
pendidikan keterampilan bermasy arakat untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditentukan. Sehingga Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan praktek penerapan
ilmu yang bersifat interdisipliner dan dikembangkan oleh seluruh jurusan atau
program studi sebagai bagian dari program pendidikan STAIN Jurai Siwo Metro
secara keseluruhan.
B.
Latar Belakang
Sebagai salah satu perguruan tinggi yang ada di Indonesia, STAIN
memiliki tujuan dalam hal memajukan sumber daya manusia, yang kemudian akan
dikembangkan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga STAIN akan menjadi salah
satu perguruan tinggi yang berkontribusi kepada bangsa dan negara. Dengan menciptakan
SDM-SDM yang handal dan berdedikasi dalam bidangnya dan dalam ruang lingkup
kemasyarakatan.
Selain itu, KKN juga merupakan suatu upaya sebuah institusi
pendidikan, seperti STAIN Jurai Siwo Metro untuk menggerakkan
mahasiswa-mahasiswanya agar dapat mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan
Tinggi dan memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru yang berasal dari kearifan
lokal masyarakat desa.
Dan diharapkan mahasiswa dapat mentransformasikan semua yang telah
didapatkan di bangku kuliah kepada masyarakat, tentu ilmu-ilmu yang dapat
diterima pola pikir masyarakat.
Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) ini wajib dilaksanakan oleh
setiap mahasiswa sebelum menyelesaikan studi di STAIN Jurai Siwo Metro.
Penyelenggaraan KKN ini dilakukan oleh pusat penelitian dan pengabdian pada
masyarakat atau P3M STAIN Jurai Siwo Metro. Untuk mempersiapkan calon sarjana
yang lebih menghayati dan memahami kompleksitas permasalahan yang langsung
dihadapi masyarakat dan memperluas wawasan pemikiran serta belajar
menanggulangi permasalahan secara praktis dan terpadu.
Serta untuk mengembangkan pengetahuan agama, sikap dan keterampilan
mahasiswa melalui penerapan ilmu agama
Islam, teknologi dan seni yang bernafaskan Islam secara langsung di masyarakat
dan membantu pemerintah dalam mempercepat proses pembangunan masyarakat yang
berkelanjutan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang sosial keagamaan.
C.
Manfaat dan Kegunaan
Dengan pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat, pemerintah, mahasiswa dan juga bagi lembaga
STAIN Jurai Siwo Metro.
1.
Bagi Masyarakat
Dengan adanya kuliah kerja nyata (KKN) masyarakat akan
memperoleh bantuan tenaga pikiran dan
bimbingan keagamaan, serta untuk meningkatkan cara berpikir pengetahuan dan
motivasi, sehingga dapat menumbuhkan potensi sumber daya masyarakat dan
selanjutnya berkembang secara mandiri.
2.
Bagi Pemerintah
Membantu mempercepat proses pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah antara lain dalam meningkatkan sumber dan manusia (SDM).
3.
Bagi Mahasiswa
Mendewasakan cara berpikir, bersikap dan bertindak serta
meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan pengkajian, perumusan dan
pemecahan masalah secara praktis dan terpadu. Selain itu, dengan pelaksanakan
KKN ini diharapkan mampu melatih dan membiasakan mahasiswa dan menyelesaikan
permasalahan melalui kerja sama antar bidang keahlian.
4.
Bagi STAIN Jurai Siwo Metro
Meningkatkan partisipasi dan peranan STAIN Jurai Siwo Metro dalam
melaksanakan pembangunan di bidang keagamaan. Dan dalam rangka menggerakkan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dan memperoleh masukan dari masyarakat pedesaan.
BAB II
GAMBARAN KAMPUNG
A. KONDISI KAMPUNG
2.1. SEJARAH KAMPUNG
Pada zaman
dahulu Kampung Balairejo adalah hutan belantara, menurut cerita kepala tebang
Kampung ini berasal dari rentetan Kampung Bandung Baru yang dikepalai oleh
Bapak Kamitua Dayat, Suhuda, Saiman yang merambat kearah barat berdirinya
Kampung Sinar Laksana. Dari Sinar Marga dikepalai oleh Bapak Kamitua Amran
(suku Lampung) merambat kea rah Barat dan utara berdirilah Kampung Sidoharjo,
dari sebelah timur rambatan dari Kampung Adiluwih yang dikepalai oleh Bapak
Kamitua Wiryo berdirilah Kampung Adiretno dari wilayah barat adalah dari
Sribasuki yang dikepalai oleh Bapak kamitua Syarip masuk kearah timur
berdirilah Kampung Balairejo, dari kesemuanya itu mulai masuk kebeberapa
penjuru tahun 1953, tanah Balairejo dulunya tanah konsensi (Komentar Kepala
Tebang Bapak Saiman) artinya bisa dijadikan Kampung bisa juga dijadikan
perkebunan, makanya dijanjikan oleh bapak kepala Negeri Padang Ratu (Bapak
Kasim) jangka waktu 3 tahun tidak bisa menjadi Kampung akan dijadikan
perkebunan rambatan dari Bekri, maka gabung-gabung dari beberapa penjuru
tersebut diatas, pada tanggal 1 Januari 1960 berdirilah Kampung Balairejo yang
dikepalai oleh Bapak Saiman (lahir pada tahun 1922). Berturut Kepala Kampung di
Desa Raanan Baru sebagai berikut
Tabel. 1
NO
|
NAMA KEPALA KAMPUNG
|
TAHUN MEMERINTAH
|
1
|
SAIMAN
|
1960 s/d 1972
|
2
|
CECEP SAHRONI
|
1973 s/d 1979
|
3
|
KERTA SUMATRA
|
1980 s/d 1986
|
4
|
HAYAT SANUSI
|
1987 s/d 1997
|
5
|
SUMARJA
|
1997 s/d 1998
|
6
|
SUYATNO
|
1998 s/d 2005
|
7
|
SUYATNO
|
2006 s/d 2013
|
2.2. DEMOGRAFI
a. Batas Wilayah Kampung
Letak Geografi Kampung Balairejo, terletak
diantara:
Sebelah utara : Kampung Balairejo
Sebelah selatan : Kampung Bandung Baru
Sebelah barat : Kampung Sri Basuki
Sebelah timur : Pekon Adiluwih
b. Luas Wilayah Kampung
1. Pemukiman : 32,5 ha
2. Pertanian sawah : 211 ha
3. Ladang/Tegalan : 320 ha
4. Sekolah : 1,5 ha
5. Lapangan sepak bola : 2 ha
c. Orbitasi
1. Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat : 5 KM
2. Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamtan : 0,5 jam
3. Jarak ke ibu kota kabupaten : 50 KM
4. Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten : 1,5 jam
d. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
1. Kepala Keluarga : 1.066 KK
2. Laki-laki :
2.039 orang
3. Perempuan :
1.969 orang
2.3. KEADAAN SOSIAL
a) Pendidikan
1. SD/MI :
374 orang
2. SLTP/MTS :
211 orang
3. SLTA/MA :
120 orang
4. S1/Diploma :
15 orang
5. Putus sekolah : 235 orang
6. Buta huruf :
115 orang
b) Lembaga Pendidikan
1. Gedung TK/PAUD : 2 buah/ lokasi di dusun I dan V.
2. SD/MI :
3 buah/lokasi di dusun I, III dan V.
c) Kesehatan
a. Kematian bayi
1. Jumlah bayi lahir pada tahun ini : 18 orang.
2. Jumlah bayi meninggal tahun ini : 1 orang.
b. Kematian ibu melahirkan
1. Jumlah ibu melahirkan tahun ini : 18 orang.
2. Jumlah ibu melahirkan meninggal tahun ini : 0 orang.
c. Cakupan imunisasi
1. Cakupan imunisasi polio 3 : 80 orang.
2. Cakupan imunisasi DPT-1 : 60 orang.
3. Cakupan imunisasi cacar : 70 orang.
d. Gizi balita
1. Jumlah balita : 210 orang
2. Balita gizi buruk : 3 orang
3. Balita gizi baik : 189 orang
4. Balita gizi kurang : 18 orang
e. Pemenuhan air bersih
1. Penggunaan sumur galian : 820 KK
2. Penggunaan sumur pompa : 70 KK
3. Penggunaan air sungai : 50
KK
d) Keagamaan
1. Data keagamaan Kampung Balairejo tahun 2012
Jumlah pemeluk:
·
Islam :
3.858 orang
·
Katolik :
130 orang
·
Kristen : 60
orang
·
Hindu : 0
orang
·
Budha : 0
orang
2. Data tempat ibadah
·
Masjid : 4
buah
·
Mushola : 20
buah
·
Gereja : 2
buah
·
Pura :
0 buah
·
Vihara : 0
buah
2.4. KEADAAN EKONOMI
a). Pertanian
Jenis
Tanaman:
1. Padi sawah :
264 ha
2. Jagung :
260 ha
3. Palawija :
131 ha
4. Kakao/coklat : 152 ha
5. Sawit :
35 ha
6. Karet :
15 ha
7. Kelapa :
60 ha
8. Kopi :
5 ha
9. Singkong :
140 ha
b). Peternakan
Jenis Ternak:
1. Kambing :
1.776 ekor
2. Sapi :
700 ekor
3. Kerbau :
15 ekor
4. Ayam :
3.552 ekor
5. Itik :
1.180 ekor
c). Perikanan
1. Tambak ikan: 3,5 ha
d). Struktur Mata Pencaharian
Jenis Pekerjaan:
1.
Petani :
600 orang
2.
Pedagang : 30 orang
3.
PNS : 15 orang
4.
Tukang : 8 orang
5.
Guru : 30 orang
6.
Bidan/Perawat :
3 orang
7.
TNI/Polri : 4 orang
8.
Pensiunan : 4 orang
9.
Sopir : 20 orang
10. Buruh :
160 orang
11. Jasa Persewaan : 7 orang
12. Swasta :
40 orang
2.5. KONDISI PEMERINTAHAN
a) Lembaga pemerintahan
Jumlah aparat kampung:
1. Kepala kampung : 1 orang
2. Sekretaris kampung : 1 orang
3. Perangkat kampung : 66 orang
4. BPK :
11 orang
b) Lembaga Kemasyarakatan
Jumlah lembaga kemasyarakatan:
1. LPM :
1
2. PKK :
1
3. Posyandu :
1
4. Pengajian :
17 kelompok
5. Arisan :
4 kelompok
6. Simpan pinjam : 5 kelompok
7. Kelompok Tani : 15 kelompok
8. Karang Taruna : 1 kelompok
9. Risma :
4 kelompok
10. Ormas/LSM :
3 kelompok
c) Pembagian Wilayah
Nama Dusun :
1. Dusun I :
jumlah 4 RT
2. Dusun II :
jumlah 3 RT
3. Dusun III :
jumlah 4 RT
4. Dusun IV :
jumlah 3 RT
5. Dusun V :
jumlah 3 RT
6. Dusun VI :
jumlah 3 RT
d) Struktur Organisasi
Kepala Kampung
Suyatno
|
Sekretaris Kampung
Bahrul Alam
|
Kaur Pemerintahan
Bahrul Alam
|
Kaur Pemerintahan
Bahrul Alam
|
Kaur Pemerintahan
Bahrul Alam
|
Kaur Pemerintahan
Bahrul Alam
|
Kaur Pemerintahan
Bahrul Alam
|
Kadus VII
Warno
|
Kadus VI
Sanusi
|
Kadus V
Herman
|
Kadus IV
Jaja Wijaya
|
Kadus III
Supadi
|
Kadus II
Sutopo
|
Kadus I
Soeh
|
2.6. VISI dan MISI
Demokratisasi
memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan
dikampung harus mengakomodasi aspirasi dari masyarakat melalui badan
permusyawaratan kampong dan lembaga kemasyarakatan yang ada sebagai mitra
pemerintah kampong yang mampu mewujudkan peran aktif masyarakat agar masyarakat
senantiasa memiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap perkembangan
kehidupan bersama sebagai sesama warga kampong sehingga diharapkan adanya
peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan
kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan kebutuhan
masyarakat.
Atas dasar pertimbangan
tersebut diatas, maka untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dapat benar-benar
mendasarkan pada prinsip keterbukaan dan partisipasi masyarakat sehingga secara
bertahap kampung Balairejo dapat mengalami kemajuan. Untuk itu dirumuskan Visi
dan Misi.
2.6.1. Visi Desa
“Mewujudkan Kampung harmonis menjadi kampung
mandiri melalui bidang pertanian dan industry kecil”
Rumusan visi tersebut merupakan suatu
ungkapan dari suatu niat yang luhur untuk memperbaiki dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di kampung balairejo baik secara
individu maupun kelembagaan sehingga 5 (lima) tahun ke depan kampung balairejo
mengalami suatu perubahan yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat dilihat dari segi ekonomi dengan dilandasi semangat
kebersamaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
2.6.2. Misi
1. Memperbaiki dan menambah sarana dan
prasarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan SDM melalui pendidikan formal
maupun informal.
2. Bekerjasama dengan petugas penyuluh
lapangan untuk meningkatkan hasil pertanian.
3. Meningkatkan usaha pertanian
4. Meningkatkan dan mengelola pendapatan asli kampung
5. Mewujudkan pemerintahan yang baik dan
bersih melalui pelaksanaan Otonomi Daerah
2.7. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Program
kampung diawali dari musyawarah kampong yang dihadiri oleh tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh agama, RT/RW, pemerintah kampong beserta BPK dalam rangka
penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui
permasalahan yang ada dikampung dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh
masyarakat sehingga aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung.
Sebagai
wakil dari masyarakat BPK berperan aktif membantu pemerintah kampong dalam
menyusun program pembengunan. Pemerintah kampong beserta BPK merumuskan program
pembangunan kampung, dalam hal ini menyusun pembangunan apa yang sifatnya mendesak
dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun sekala prioritas.
2.7.1. Arah Kebijakan Pembangunan Kampung
a) Arah pengelolahan pendapatan kampong
-
Pendapatan kampong bersumber dari kas kampong dan dana
dari pemerintah
-
Pajak dipungut oleh kepala dusun dibantu oleh
perangkat kampong sesuai dengan wilayahnya masing-masing kemudian dikumpulkan
dan disetorkan oleh kepala kampong
-
Pendapatan
dari tanah kas kampong dan dari pemerintah dikelola oleh bendahara kampong.
b) Arah pengelolahan belanja kampong
1. Penghasilan tetap kakam dan perangkat
kampong
2. Tunjangan BPK dan honor RT/RW
3. Pengadaan barang dan jasa
4. Pengadaan ATK, inventaris, kantor kampung,
dll
5. Biaya Operasional Pemerintah kampung
6. Pembangunan sarana dan prasarana, dll
c) Kebijakan Umum Anggaran
Pemerintah kampong
bersama BPK melaksanakan musyawarah guna membahas anggaran yang dibutuhkan
selama setahun dengan menggunakan tolak ukur pada tahun-tahun sebelumnya yang
kemudian dituangkan dalam APBKam.
2.7.2. Potensi dan Masalah
a. Sumber Daya Alam
Potensi yang dilmiliki Kampung Balairejo adalah sumber
daya alam yang dimiliki Kampung seperti lahan kosong, sungai, sawah,
perkebunan, yang pada saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
b. Sumber daya manusia
Potensi yang dimiliki Kampung Balairejo adalah tenaga,
kader kesehatan, kader pertanian, dan tersedianya SDM yang memadai ini bisa
dilihat dari table tingkat pendidikan diatas.
c. Sumber daya Sosial
Sumber daya sosial yang dimiliki Kampung Balairejo
adalah banyaknya lembaga yang ada dimasyarakat seperti LPM, Gapoktan, Kelompok
Pengajian, Arisan, Kelompok Simpan Pinjam, Posyandu, Karang Taruna, Risma dan
Lain-lain.
d. Sumber daya ekonomi
Potensi sumber daya ekonomi yang dimiliki Kampung
Balairejo adalah adanya lahan-lahan Pertanian, Perkebunan, maupun Peralatan
Kerja Seperti Peternakan, perikanan
B. PERMASALAHAN
Berdasarkan survey yang telah dilakukan,
terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, antara lain :
1. Kegiatan RISMA belum efektif.
2. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan
hidup.
3. Belum ada papan nama masjid/mushola sebagai
identitas.
4. Kurangnya kepengurusan RISMA di kampung
Balairejo.
5. Belum adanya ketrampilan yang dapat
dijadikan usaha mandiri.
6. Belum adanya pogjar (kelompok belajar).
7. Sebagian besar masyarakat masih banyak yang belum melaksanakan sholat berjamaah di mushola.
8. Minimnya tenaga pengajar TPA.
9. Terbatasnya pengetahuan masyarakat dalam mengembangkan berbasis islami
10. Belum adanya lembaga-lembaga syari’ah.
C. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Bidang Agama Umum
a. Belum optimalnya pelaksanaan kegiatan RISMA.
b. Masih ada dusun yang belum aktif
menggunakan mushola untuk beribadah.
c. Kurangnya kajian-kajian islam dalam
kegiatan RISMA.
d. Banyak masyarakat yang kurang perduli
dengan pendidikan remaja.
e. Sedikitnya
partisipasi masyarakat untuk memakmurkan mushola.
2. Bidang Agama Khusus
a. Kurang efektifnya pembelajaran, karena
minimnya metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran di TPQ.
b. Kurangnya pemahaman anak tentang Hadits.
c. Kurangnya tenaga pengajar TPQ serta
terbatasnya materi yang diberikan oleh pendidik di TPQ.
d. Kurang terpusatnya pendidikan TPQ di
kampung Balairejo sehingga pengajaran kurang efektif.
3. Bidang Penunjang
a. Kurang berkembangnya kesenian budaya islami
di masyarakat, khususnya di RISMA.
b. Banyak masyarakat yang masih kurang peduli tentang
kebersihan lingkungan.
c. Belum adanya kegiatan senam sehat.
BAB
III
PROGRAM
KERJA
A. Bentuk
Bentuk Program Kerja
1. Bidang
Agama Umum
a.
Mengadakan kajian – kajian islam dalam
kegiatan RISMA
b.
Penyuluhan pentingnya tepat waktu dalam
melaksanakan sholat dan sholat berjamaah dimasjid.
c.
Penyuluhan pendidikan keagamaan terhadap anak usia remaja.
2. Bidang
Agama Khusus
a. Meningkatkan
proses pembelalajaran di TPQ, dengan menerapkan beberapa metode
pembelajaran(tanya jawab, demontrasi,hafalan dll).
b. Pengenalan Hadist- Hadist terhadap anak diTPQ
3.
Bidang penunjang
a. Mengadakan
latihan kesenian islami ibu-ibu jama’ah pengajian dan risma.
b. Jum’at
bersih
c. Senam
sehat
d. Belajar
Al- berjanji
B. Tujuan
Masing-Masing Program
1. Bidang
Agama Umum
a. Mengaktifkan
kembali risma yang suka timbul tenggelam, dan memotifasi risma dalam
melaksanakan kegiatan rutin risma.
b. Mengaktifkan
kembali mushola yang kurang aktif untuk melaksanakan ibadah.
c. Untuk
meningkatkan mutu pendidikan pada
usia remaja.
2. Bidang
Agama Khusus
a. Agar
proses pembelajaran lebih menyenangkan serta dapat memotifasi anak dalam belajar.
b. Agar
anak-anak TPQ dapat mengetahui dan mengamalkan hadits-hadits
yang dipelajari
3.
Bidang Penunjang
1) Agar
Kesenian Budaya Islam dapat lebih di kenal oleh Masyaraka.
2) Menciptakan
lingkungan kampung yang terawat, indah dan bersih.
3) Agar
budaya al- berjanji dapat berkembang dimasyarakat.
C.
Target yang akan dicapai
1.
Target Kualitatif
a. Bidang Agama Umum
·
Kegiatan risma dapat aktif kembali
·
Banyak masyarakat yang sholat berjamaah
di mushola (mushola menjdi aktif untuk beribadah)
·
Pendidikan remaja bermutu tinggi/remaja
dapat meningkatkan pendidikan islami
b.
Bidang Agama Khusus.
·
Anak-anak TPQ dapat termotivasi dan
dapat lebih mamahami materi yang diberikan oleh pendidik
·
anak –anak TPQ banyak yang hafal hadist.
c.
Bidang penunjang
·
Masyarakat banyak mengenal kesenian Islami
·
Masyarakat Paham tentang pentingnya
olahraga senam.
2. Target
Kuantitatif
a. Bidang
Agama Umum
1. 90%
risma dapat melaksanakan kajian-kajian islami dalam kegiatan risma.
2. 85
% masyarakat dapat memakmurkan mushola (sholat berjamaah, mengisi kegiatan –
kegiatan islami).
3. 85%
remaja dapat meningkatkan mutu pendidikan (remaja dapat aktif dalam
kegiatan-kegiatan keislaman).
b. Bidang
Agama khusus
1. 90
% banyak pendidik yang menggunakan metode dalam pembelajaran di TPQ.
2. 78
% anak-anak TPQ dapat mengusai banyak hadits dan dapat mengamalkanya
c. Bidang Penunjang
1. 95%
ditiap pengajian dan risma harus ada
kegiatan kesenian islami sebagai kegiatan penunjang.
2. 95% masyarakat dapat menjaga kebersihan
lingkungan
BAB IV
MEKANISME
PELAKSANAAN
A. Organisasi
Pelaksana
Dalam
pelaksanaan program kerja (KKN) dipimpin oleh kepala kampung dan tokoh-tokoh
agama dan masyarakat berperan dalam menggerakkan masyarakat dan Risma serta
mahasiswa sebagai mediator dan fasilitator pelaksanaan program kerja.
B.
Pihak
Yang Diajak Ikut Serta
Dalam
pelaksanaan program kerja KKN dilaksanakan oleh kepengurusan desa, Ta’mir
masjid, Risma, Karang Taruna, masyarakat dan mahasiswa.
C.
Jadwal Kegiatan
Jadwal
kegiatan terlampir.
D.
Anggaran dan Sumber Dana
Anggaran dan sumber dana program kerja Kuliah Kerja Nyata
(KKN) antara lain dari masyarakat, pemerintah dan donatur yang tidak mengikat.
BAB V
PENUTUP
- Simpulan
Dari hasil Partisipasi, Aksi
dan Riset (PAR) kami selama masa penyusunan program kerja KKN di kampung
Balairejo tanggal 6-13 Juli 2012 kami
menyimpulkan sebagai berikut :
1.
Bidang
Agama
Masyarakat Balairejo secara
umum telah melaksanakan syariat agama islam, meskipun secara pemahaman masih
jauh dari kesempurnaan. Kurangnya perhatian mereka terhadap sholat jamaah dan
sholat jum’at dikarenakan mereka sangat didesak kegiatan ekonomi yang
mengharuskan mereka untuk bekerja keras. Kegiatan pemuda karang taruna dan
Risma di kampung tersebut mengalami penururnan, hal ini karena perkembangan
zaman disamping mempengaruhi budaya juga menuntut para remaja untuk bekerja
mencari nafkah. Sedangkan dalam lembaga pendidikan setempat kurang mendapatkan
perhatian dari masyarakat dan aparat setempat.
Perlu dibangkitkan kesadaran
masyarakat dan partisipasi dari semua pihak demi masa depan generasi muda
sebagai generasi penerus.
2.
Bidang
Sosial Ekonomi
Secara umum perekonomian
masyarakat Balairejo dikategorikan dalam taraf cukup, mekipun belum mencapai
kehidupan yang sejahtera. Mayoritas pencahariannya adalah tani. Sedangkan para
pemuda dan pemudinya banyak yang bekerja keluar dari kampungnya hingga keluar
negeri. Beberapa faktor yang mempengaruhinya adalah : putus sekolah, tidak
adaanya perhatian dari orang tua dan kurangnya pemahaman orang tua tentang
pentingnya pendidikan bagi anaknya.
3.
Bidang
Administrasi Pemerintahan
Dalam bidang pendidikan
masyarakat Balairejo boleh dibilang sudah memenuhi persyaratan pendidikan
hingga sembilan tahun akan tetapi masih banyak juga pemuda-pemuda yang putus
sekolah. Di kampung Balairejo terdapat 3 SD/ MI, 2 TK/ PAUD
Dalam hal infrastruktur kampung
Balairejo masih banyak yang perlu dibenahi, terutama dalam administrasi Kampung,
struktur kampung dan peta kampung. Selain itu perlu pemberdayaan aparat kampung
untuk lebih memaksimalkan pembangunan kampung. Juga perlu pendidikan dalam
bidang politik agar mereka tidak mudah dimanfaatkan oleh pihak lain.
- Rekomendasi
1.
Kepada aparat pemerintahan dan warga setempat untuk
bekerja sama dalam melakukan program kerja yang direncanakan oleh mahasiswa
KKN.
2.
Kepada pemerintah Kabupaten Lamppung Tengah khusunya
bagi kepala kampung dan stafnya diharapkan meningkatkan perhatiannya terhadap pendidikan
agama yang ada di kampung terutama TPA dan kegiatan keagamaan masyarakat.
3.
Kepada semua masyarakat Balairejo diharapkan
menyadari pentingnya pendidikan formal maupun nonformal bagi anak-anaknya.
4.
Kepada para pemuda kampung diharapkan agar tetap
tinggal di kampung dan membuka peluang usaha yang baru.
5.
Diharapkan pemuda turut serta mempelajari budaya
daerah.
6.
Kepada
seluruh masyarakat kampung Balairejo agar terus menciptakan kehidupan
gotong royong, saling menolong, dan membuka forum silaturahmi antar warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar